Friday, December 22, 2006

ibu

22 Desember....
hari ini hari ibu......

sebuah pertanyaan terbersit di benakku "apa yang sudah aku berikan dan lakukan untuk ibuku....? sudahkah aku membahagiakannya....?"

rasanya pengen nangis waktu mengetik huruf demi huruf dalam pertanyaan itu.

maafkan aku ibu....kalau aku sering mengabaikan perhatianmu.....
maafkan aku ibu....kalau aku sering lupa mendoakanmu....
maafkan aku ibu....kalau aku sering kali membuatmu jengkel dengan sikap pemalasku.......
maafkan aku ibu....kalau aku sering mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati.......
maafkan aku ibu....kalau aku sering memaksaakan kehendakku.....
maafkan aku ibu....karena aku hampir tak pernah mengucap kata terimakasih untuk mu....
sekali lagi.......
maafkan si mungil mu ini......

Thursday, December 21, 2006

kata banyak orang, kita tetap bisa hidup bahagia tanpa "uang"....

benarkah.......????

Wednesday, November 15, 2006

tahi ayam

kata orang, cinta bisa membuat kita terbuai dan melambung tinggi di atas awan :) bahkan, ada yang bilang, saat kita jatuh cinta, rasa tahi ayam pun bisa sama dengan rasa coklat. hem....benarkah...??

tapi....bagaimana jika cinta tiba-tiba terenggut dari hati kita? masih enakkah rasa tahi ayam? (kayaknya, cinta gak cinta, tahi ayam tetap gak enak deh...)

:)

untuk temanku yang lg putus cinta.....don't worry be happy..... :>

mobil hebat

kejadian ini sebenarnya sudah lama terjadi. tapi....entah kenapa masih terus ada di memoriku.....
sabtu sore di sebuah perempatan di kawasan kuningan...

sore itu aku pulang dari mall ambassador. dibonceng masku dengan motor bebeknya. seperti biasa, seagai pengguna lalu lintas yang tertib, kami pun berhenti saat lampu lalu lintas di sebuah perempatan di kawasan niaga kuningan menyala merah.

kondisi jalan saat itu terbilang sepi. sangat berbeda dengan kondisi bila perkantoran di kawasan elite tersebut aktif. pastinya padat dan macet.

di sepinya ruas jalan itu, tiba-tiba ada dua motor forraider (btw, bener gak ya tulisannya...?)melintas. kedua forraider dikemudikan oleh polisi berseragam lengkap.

satu forraider berhenti di tengah-tengah perempatan. satu lagi berjalan di depannya, seperti bertugas membuka jalan.

pikiran akan ada pejabat lewat pun langsung terlintas.

tapi ternyata......

tentu bukan hal yang sulit bagi dua polisi tersebut untuk mengamankan perempatan yang sepi. tak lama berselang, iringan mobil pun lewat. aku masih mengira yang lewat adalah seorang pejabat, ketika moncong mobil itu mulai terlihat. perlahan mobil berjalan melintas di depan kami, para pemakai jalan yang berhenti dan menanti.

saat mobil mulai utuh terlihat, barulah aku benar-benar tahu siapa yang diamankan dan dilancarkan jalannya oleh dua polisi tadi....iring-iringan mobil hebat....!!!!

hebat, karena mobil-mobil tersebut tergolong mobil mewah, yang jarang dimiliki dan bahkan ditemui di jakarta.
hebat, karena jarang ada pengendara mobil mewah yang tidak mau menggunakan ac mobil dan sengaja membuka jendela mobilnya.
hebat, karena mobil mewah itu (hanya) diisi oleh sekelompok pemuda dengan rokok di tangan dan ditemani dengan alunan musik rancak dari tape mobil mereka....

mobil yang hebat...benar-benar hebat....sampai harus menggunakan pengawalan forreider untuk melintasi jalan-jalan jakarta.....

Friday, July 28, 2006

270705

Setahun yang lalu, ada seorang tamu datang mengetuk pintu rumahku…..
Tapi aku malas membukakan pintuku untuknya…
Aku tak yakin..apakah dia tamu yang tepat untukku…
Apakah dia orang baik-baik….ataukah ia orang jahat yang akan melukaiku…..
Semua kekhawatiran itu makin membuatku malas membukakan pintu.
Bahkan untuk sekedar mengintip dari lubang kunci saja aku malas……
Aku pun sempat menambah kunci di pintuku demi rasa aman…..

Namun…..tamuku terus menerus mengetuk dan mengetuk….
Tak pernah jera…..
Bahkan…makin lama….ketukannya semakin dipenuhi rasa….

Rasa itulah yang akhirnya membuatku luluh….
Lalu….aku buka satu persatu kunci yang mengamankanku dari nya…..

Akhirnya……
Kubuka pintuku lebar-lebar…..
Kubiarkan ia masuk ke rumahku yang kosong….
Kubiarkan ia memberikan rasa yang ia bawa untuk dicampur dengan rasa yang sudah lama mengendap di rumahku...

Hingga….
Terciptalah sebuah rasa baru yang begitu nikmat…..
Begitu memabukkan…..

Dan…….
Rumahku pun menjadi penuh warna……..
Penuh pesona……

Jakarta, 27 Juli 2006

pagi hari di singapore

Singapore, June 13th 2006

Pagi hari di Singapore….

Sepi…gelap…
Tak banyak orang lalu lalang. Hanya segelintir orang saja yang sudah mulai melakukan aktivitasnya.....

Pagi itu, aku duduk di sebuah halte bis. Menunggu MRT (angkutan kereta di singapore) beroperasi. Dalam dudukku, aku melihat sesuatu yang janggal. Hampir semua yang duduk di halte tempat aku menunggu MRT adalah manula.

Ya....semua yang akan berangkat pergi, entah kemana tujuannya, adalah orang-orang tua, yang kalau di Indonesia sudah berada di masa-masa pensiun, beristirahat di rumah sambil mengasuh cucu atau meluangkan waktu untuk hobinya.

Sebuah pertanyaan melintas di benakku. Ke mana perginya mereka...? awalnya, aku berpikir, mereka hanyalah orang-orang tua yang pergi ke pasar pagi-pagi untuk kebutuhan dapur sehari itu...

Tapi ternyata.....

Setelah MRT pertama hari itu mulai beroperasi, aku pun memanfaatkannya untuk mengantarku ke Mc Donald terdekat, karena rasa lapar mulai menyerangku. Seperti biasa, aku langsung ke meja pesanan. Aku langsung fokus ke menu sarapan. Mencoba mencerna makanan apa sebenarnya yang mereka tawarkan. Maklum, di Mc D Indonesia tak ada menu sarapan.
Saat aku sibuk berpikir, memutuskan menu mana yang sepertinya enak, aku dikejutkan suara seorang pegawai mc donalds yang menanyakan pesananku. Belum hilang rasa kagetku, aku kembali dikejutkan oleh sang empunya suara. Ada seorang ibu-ibu tua, mungkin usianya sekitar enam puluh tahun, berdiri di hadapanku, dengan senyum ramah dan atribut karyawan Mc D. Lengkap!!! Bahkan, ia pun memakai topi pet yang dibalik, layaknya karyawan Mc D yang muda-muda pada umumnya.

Terjawab sudah pertanyaan besarku tadi. Ternyata, para orang tua itu bukan ke pasar, atau sekedar jalan-jalan pagi….ternyata mereka benar-benar bekerja, di saat kaum muda Singaporean, masih terlelap, dibuai mimpi….

Hmm…..hidup di Singapore, katanya enak, aman, tentram….tapi, tentram untuk siapa ya…? Kalau di saat-saat tua masih harus mengais dolar demi bertahan hidup di Negara yang serba mahal ini, apakah disebut juga tentram…?

Tapi aku salut sama Singapore, yang telah berasil menghasilkan begitu banyak pekerja keras, yang walaupun sudah pensiun, masih rela banting tulang meraup $$$$$$$.......

he….he….

Ps : kalau aku pribadi, sepertinya aku lebih memilih bersenang-senang di hari tua……..daripada harus bangun subuh untuk bekerja seperti manula di Singapore…. :)

punk...

Jakarta, 27 Mei 2006

Maaf….

Maaf kalau aku memandang rendah kamu….
Maaf kalau aku takut dengan caramu berdandan...
Maaf kalau aku mengartikan negatif tato yang terlukis indah di tubuhmu....
Maaf kalau aku sering menahan nafas saat kau dan bau badanmu mendekatiku.....
Maaf kalau aku selalu waspada dan menaruh curiga setiap kau ada di dekatku....
Maaf kalau aku sesegera mungkin turun dari angkutan umum saat kau dan gerombolanmu menaikinya, entah untuk mengamen atau sekedar mencari tumpangan gratisan.....

Sekali lagi maafkan aku.........

bandara atau terminal???

Pagi hari di bandara…..

Orang bilang negeri kita sedang mengalami krisis moneter…
Orang bilang masyarakat sedang mengalami krisis ekonomi….
Jaman lagi susah…..susah nyari uang, susah nyari kerja, susah nyari makan, susah nyari aman, susah nyari tentram….pokoknya semuanya susah…..

Tapi…pagi ini, bandara internasional soekarno hatta penuh…penuh dengan orang yang akan bepergian, entah mau pulang ke kampung halaman, entah mau piknik, entah mau pergi bisnis atau apa….

Yang jelas, kata banyak orang yang menyatakan masyarakat Indonesia sedang terpuruk sepertinya salah….
Buktinya, makin banyak yang memanfaatkan jasa penerbangan untuk bepergian….terminal 1 sudah seperti terminal bis saja, penuh orang…..

Mungkin kesan elite bandara dan pesawat, kini sudah tak ada lagi. Semua orang bias naik pesawat. Apalagi dengan banyaknya maskapai yang banting harga….
Hem…benar-benar membuat pesawat sama dengan bis…tapi…bukan sama harganya tentu saja……

Jakarta, 11 Juli 2006
08.45

bocah kecil yang laper....

Jakarta, 30 Juni 2006

Sudah tiga hari aku pulang kembali ke Jakarta. Selama seminggu penuh, aku melakukan perjalanan ke Kupang – Flores.
Walaupun sudah tiga hari pulang, ada satu peristiwa yang belum bisa hilang dari benakku sampai sekarang......
Bayang-bayang anak-anak Timur sering sekali muncul tanpa aku undang. Membuatku selalu miris....sedih.......

Anak-anak di daerah terpencil.....
Begitu ceria......tapi juga begitu dekil....
Aku senang melihat tawa mereka yang lepas dan polos. Rasa-rasanya, mereka sangat jujur dengan perasaan mereka....

Saking jujurnya, mereka sampai tak mampu (atau tak mau…?) menyembunyikan rasa “nafsu” mereka saat melihat makanan.
Ini yang membuat saya sedih (dan sedikit menyesal karena tidak membawa banyak makanan untuk bocah-bocah kurus itu).

Di sebuah desa pengungsian ex.warga Timor Leste di Kupang, aku mendatangi sebuah keluarga yang mempunyai anak balita cacat tanpa tangan dan berkelamin ganda. Keluarga Simatupang namanya (kepala keluarga asli Sumatra).
Di tempat pengungsian yang sangat sederhana itu, banyak anak kecil mengerubungiku. Awalnya aku terganggu dengan kehadiaran mereka. Bau badan mereka anyir. Semakin membuat sesak udara di rumah sempit bantuan pemerintah Indonesia itu.
Aku lalu mengeluarkan satu plastik hitam berisi kue-kue dan roti, sebagai oleh-oleh untuk Aryanto, anak cacat keluarga Simatupang.
Serempak, puluhan pasang mata dari bocah-bocah kecil yang mengerubutiku sejak aku datang, langsung tertuju pada bungkusan yang aku bawa. Tentu saja, mereka langsung mengeluarkan ekspresi “mupeng”, muka pengen. Ingin tahu isinya, dan tentu saja, keinginan terbesar mereka adalah ingin mencicipi sesuatu di dalam tas plastik hitam yang aku bawa.

Bungkusan pun aku buka. Tak ada yang berani maju untuk mengambil. Aku juga tak menawari mereka. Aku hanya menawari Aryanto untuk memakannya (demi kebutuhan kerja sebenarnya – gambar yang dramatis). Aryanto meminta sang ibu utuk membukakan kemasan sebuah roti yang aku bawa. Oleh sang ibu, roti itu kemudian diberikan kepada Aryanto, dalam potongan kecil. Tak lupa, ibu muda yang baru berusia 35 tahun itu membagikan potongan lainnya kepada ke dua kakak Aryanto yang telah menunggu `jatah` di bawah kursi ibunya. Kedua kakak Aryanto berebut mengambil potongan roti dari tangan sang ibu. Puluhan pasang mata bocah-bocah cilik yang ada di rumah itu masih melihat `kesenangan` anak-anak Simatupang mendapatkan roti. Tentu saja melihat dengan wajah memelas. Mungkin sebenarnya mereka ingin mencicipi sedikit, tapi mungkin mereka malu atau takut karena ada aku.
Beberapa saat kemudian, ada satu adegan yang membuatku tercengang. Salah satu anak yang duduk di dekat kedua kakak Aryanto, mengambil potongan roti yang jatuh dari kaki Aryanto (karena tak punya tangan, aryanto memanfaatkan kakinya untuk memegang benda). Roti yang sudah tak layak makan itu (menurutku), langsung dilahapnya, seperti takut akan diminta oleh temannya yang lain.

Menyesal......kenapa aku hanya membawa sedikit makanan.....

Kejadian di Flores lain lagi….
Masih soal anak kecil dan makanan….

Desa Kubit di kabupaten Sikka, Maumere Timur. Belum ada listrik untuk menerangi desa. Penduduk yang mampu, bisa menikmati cahaya lampu dan siaran televisi dengan memanfaatkan genset. Bagi yang tidak mampu, ya...mesti rela hidup remang-remang dengan lampu minyak.

Kedatanganku di desa Kubit malam itu untuk meminta tolong salah satu warga memasakkan Lekun, sebuah makanan tradisional di Maumere Timur. Untung keluarga yang aku datangi punya genset. Tak perlu kerja dalam kegelapan…
Bahan-bahan yang dibutuhkan (seperti pisang dan kelapa) untuk membuat Lekun sudah aku siapkan. Mereka tinggal mengolahnya.
Satu persatu bahan dikeluarkan dari bungkusnya. Sampai tibalah pada pengeluaran kelapa. Dua gadis mulai memarut kelapa tadi. Tak lama, parutan kelapa pun tersedia. Dari kelapa utuh yang aku bawa, masih ada sisa-sisa potongan kelapa yang tak bisa lagi diparut. Mereka tak membuangnya. Walau risih, aku membiarkannya. Bukan aku kan tuan rumahnya.....? rasa risih muncul lebih karena anjing – anjing yang mereka pelihara mulai berdatangan. Mengendus-endus dan mencoba mencuri sisa kelapa parut tadi. Bahkan, aroma kelapa mulai mengundang babi peliharaan mereka.
Aku pikir, semua akan dibersihkan dan dirapikan setelah semua pekerjaan selesai.
Ternyata tidak.
Dalam duduk menunggu adonan matang, gadis itu dengan malu-malu memakan sisa kelapa yang ia parut tadi. Sisa kelapa yang telah diendus anjing dan babi mereka.... mungkin yang mereka lakukan wajar saja, karena mereka memang biasa hidup dengan anjing (seperti aku biasa tidur dengan kucing-kucingku mungkin) dan memakan babi-babi itu.
Setelah gadis itu memakan sisa kelapa, tiba-tiba seorang anak yang sejak tadi menonton, mendatangi gadis pemarut kelapa itu. Bocah cilik itu membisikkan sesuatu di telinga sang gadis. Dengan cepat, gadis belasan tahun itu memberikan sisa parutan kelapa kepada bocah cilik tadi. Begitu potongan kelapa ada dalam genggamannya, sang bocah dengan sangat cepat memasukkan ke dalam mulutnya dan berlari menjauh. Melihat ada yang sukses mendapatkan potongan kelapa, dua bocah lainnya, yang sedari tadi duduk rapi di sekeliling orang-orang yang memasak lekun, langsung meniru keberhasilan temannya. Namun, kali ini, bocah-bocah cilik itu langsung menyambar potongan kelapa itu. Tanpa meminta terlebih dahulu.

Bagiku, potongan kelapa itu hanyalah sampah. Namun ternyata, masih sangat berharga bagi mereka, para bocah di desa Kubit......

Friday, April 14, 2006

face off.....

hari ini saya bertemu keluarga lisa, pasien kasus face off.

sederhana....lugu....dan polos.....itulah kesan yang saya tangkap dari mereka. wajah segan dan takut serta terkesan tidak percaya diri terpancar jelas dari wajah mereka. apalagi dari wajah ibu lisa. pasraaaaah.........sekali......rasa-rasanya mau kami apa-apakan juga pasti mau.....asal keinginannya untuk bertemu lisa, putri keduanya itu bisa terwujud.

sedih sebenarnya melihat kami, terutama melihat diri saya sendiri, memanfaatkan keluguan mereka......memanfaatkan kepolosan mereka.....mungkin kasarnya, kami menari-nari di atas penderitaan orang.
kami sangat senang, sangat bersemangat malah, ketika melihat mereka menangis tersedu-sedu saat bisa berbicara langsung dengan lisa untuk pertama kalinya, setelah operasi dan setelah lebih dari tiga tahun tak pernah bertemu. di benak kami, jangan sampai kehilangan peristiwa yang tergolong langka tersebut. tak ada kesedihan....tak ada rasa melas sedikitpun terbersit di hati saya saat peristiwa penting (bagi kami) itu berlangsung......malah rasa puas yang muncul....

jahatkah saya.....? sadiskah saya.......? atau urat kesedihan dan kepekaan saya telah putus.....?

Wednesday, January 11, 2006

toilet dan makan

sudah pernah merasakan makan di toilet?

aku belum pernah....kebayang saja tidak....

sangat kaget waktu melihat seorang cleaning service di kantor makan di toilet...

t : "lho...kenapa makan di sini mbak...?
j : "iya mbak...kalo ketauan makan di tempat lain bisa kena tegor"
t : "kan bisa makan di dapur..."
j : "tetep gak boleh mbak...jam kerja saya bentar lagi juga selesai kok mbak.."

ngenes....ngenes banget liatnya........

gimana rasanya makanan itu...?tetap enak-kah dengan campuran bau pesing air seni dan bau tak sedap kotoran manusia?

hajatku untuk buang air kecil jelas jadi terganggu....meskipun cuma pipis, aku merasa akan merusak selera makan mbak cleaning service itu.....
kasihan sebenernya...tapi aku harus tetap pipis kan....?

...dagang

"coba ini boleh...?"
"yang ijo ada gak ya...?"
"boleh dicicil berapa kali....?"
"wah.....bagus.....tapi......ada yang lebih kecil?"
"bayar akhir bulan ya....?"

pertanyaan-pertanyaan heboh calon pembeli membuat bingung sang penjual.... apa ya jawaban yang tepat biar mereka tetep beli tapi gak ngutang...?

he...he...itulah akibatnya kalo berdagang pake sistem pertemanan....mau nolak permintaan teman, gak enak hati...takut pada gak jadi beli...
kalo diloloskan....jelas tekor....kerugian terpampang di depan mata...

pasrah........akhirnya jawaban tidak boleh ngutang meluncur dari mulut penjualnya.....
dan......
bubarlah kerumunan pembeli tersebut saat kata maut sang penjual sampai di telinga mereka....

=)

bakso

hari ini kantorku heboh.....
kita kedatangan ratusan tamu tak diundang...
ratusan pedagang bakso...!!!

mereka protes, gara-gara tayangan tim investigasi kami tentang bakso tikus...para penggemar daging bulat jadi ragu untuk menyalurkan hobinya, gara-gara tim investigasi kami menayangkan penjual bakso yang terbuat dari daging tikus....emang eneg ngeliatnya....

dagangan mereka jadi sepi...dan tentu saja...abang tukang bakso itu menyalahkan tim investigasi kami.....

sebenarnya, siapa ya yang salah...? tim investigasi kami....? mereka, para tukang bakso tikus...? ato....penonton, yang sadar kesehatan...?